Hanya Pemimpin Baru Yang Mampu Terapkan Konsep Gus Dur "Utang Dibayar Hutan”

Ekonom senior DR Rizal Ramli mengatakan, di era pemerintahan Gus Dur, Indonesia dapat dengan mudah memperoleh dukungan finansial 10 miliar dollar. Hanya saja, langkah ini bisa dilakukan jika Indonesia telah mendapatkan pemimpin yang baru.


"Kami lakukan di era kepemimpinan Gus Dur dengan cara utang dibayar hutan," sebut RR dikutip Kantor Berita dalam acara Halaqoh Ekonomi dengan tema 'Membedah Konsep Ekonomi Gus Dur' di Hotel Atria Jalan Letjen Sutoyo, Kota Malang, Kamis (31/1).

Bagaimana utang dibayar hutan? RR menjelaskan saat itu dunia barat tengah dilanda global warming (pemanasan global). RR lantas menawarkan kepada Jerman untuk membayar utang Indonesia dan menggantinya dengan konservasi hutan di Indonesia.

"Waktu itu negara barat, salah satunya Jerman ramai terus, kamu punya hutan dipotong terus, kita perlu oksigen. Saya kemudian ngomong, ya kamu (Jerman) bantu bayar utang Indonesia, diganti dengan konservasi, mereka mau," ungkapnya.

Indonesia kala itu, lanjut RR, langsung melakukan langkah-langkah inovatif. Caranya dengan mengolah hutan-hutan yang rusak di Kalimantan.

"Kami olah hutan-hutan yang rusak di wilayah Kalimantan dengan cara konservasi. Ini kami tawarkan kepada negara-negara yang memiliki kepedulian dengan lingkungan," tandasnya.
 
Namun demikian, langkah ini dibutuhkan ketegasan dari pemerintah. RR pesimis pemerintah saat ini dapat melakukan langkah-langkah inovatif seperti era Gus Dur.

"Konsep ekonomi Gus Dur lebih berpihak pada rakyat. Ekonomi konstitusi dipegang teguh. Siapapun presidennya, kalau menteri pro neo liberalisme akan sulit menjalankannya," tutupnya.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news